WISATA Suban Air Panas yang berada di kabupaten Rejang Lebong propinsi Bengkulu tak hanya memancarkan aura keindahan dan kesejukan. Namun lokasi ini juga menyimpan cerita batu peninggalan yang banyak diyakini mengandung nilai mistis.
Suban Air Panas berada di jalan lintas Curup-Lubuk Linggau dengan jarak tempuh sekitar 6 Km dari Kota Curup (Ibu kota kabupaten Rejang Lebong) atau sekitar 90 Km dari Provinsi Bengkulu. Obyek wisata ini memiliki luas sekitar 30 Ha dan dibuka untuk umum sejak tanggal 1 Nopember 1967.
Di sini, terdapat dua buah peningalan Suku Rejang yaitu Batu Megalitikum dengan lokasi berbeda. Batu pertama terdapat di bagian bawah. Batu megalitikum di lokasi pertama ini juga sering disebut dengan "Tri Sakti". Seratus meter dari lokasi pertama, terdapat pula satu lagi batu megalitikum yang dikenal dengan nama "batu menangis" atau "Putri Selangkah"
Pada dokumentasi yang dibuat kolonial Belanda (Tropen Museum) tahun 1931 terdapat keterangan bahwa batu tersebut merupakan peninggalan Pasemah. Namun menurut pengelola Suban Air Panas, Surya Johan ST keterangan itu tidaklah benar. Sebab batu megalitikum ini terdapat di daerah suku Rejang berada. Adalah hal aneh bila orang (suku Pasemah) yang tak ada di daerah tersebut dikatakan membuat batu tersebut. Menurutnya, batu Tri Sakti memiliki cerita tentang tiga orang hebat yakni Sebei Teret, Sebei Tikis dan sebei Bitan yang hinga kini dipercayai dapat memberikan pertolongan kepada pengunjung. Bahkan hingga saat ini, masih ada beberapa warga yang meminta pertolongan denagan membawa beberapa sesajian ke tempat keramat itu.
Sedangkan Batu Menangis atau sekarang disebut "Putri Selangkah", konon katanya dulu batu tersebut dijadikan tempat merenung dan menangis sang putri yang bernama Gemercik Emas yang tidak mau dijodohkan dengan Putra Gambir Melang yang merupakan putra Suku Rejang. "Kenapa dikatakan sekarang ia Putri Selangkah, karena dahulu setiap putri tersebut hendak pergi ke arah empat penjuru mata angin baru selangkah putri itu berjalan, kemudian langsung menghilang dan telah sampai di tempat tujuan," kata Johan saat ditemui minggu (16/10) kemarin
Diakui Johan, dulu batu itu memang sering mengeluarkan air. Sebagian warga mempercayai, batu itu merupakan air mata Putri Selangkah. Hanya saja, saat ini batu itu sudah jarang mengeluarkan air. "Air Putri Selangkah ini juga diyakini bisa melancarkan urusan jodoh. Pengunjung biasa mengusapkan air dari batu itu ke alis mata," kata Johan.
Selain tempat sejarah, lokasi wisata Suban Air Panas juga memiliki fasilitas seperti tersedianya sumber air panas yang dipercayai dapat menyembuhkan berbagai penyakut kulit dan penyakit lainnya. Selain itu, di obyek wisata ini juga terdapat sebuah kolam renang yang cukup luas. Pengunjung di wisata ini juga dapat menikmati air terjun bercabang dua dengan ketinggian kurang lebih 90 meter. (sanca)
Ingin tahu foto lebih banyak mengenai Batu Menangis, klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar